Home, But Make It Aesthetic: Ini Alasan PIK Jadi Wishlist Gen Z – Memasuki usia dewasa dan dunia kerja, Gen Z kini mulai dihadapkan pada berbagai keputusan penting dalam hidup, (selain jodoh) salah satunya adalah soal tempat tinggal.

Mau sewa atau beli rumah sendiri? Pertanyaan ini sering muncul, terutama untuk generasi muda yang mulai ingin hidup mandiri.

Berdasarkan survei Properti Perspective from Gen Z oleh Jakpat (2023), 36% responden Gen Z memilih untuk menyewa properti karena belum siap secara finansial untuk beli rumah sendiri. Selain itu, faktor harga sewa yang lebih terjangkau (22%), lokasi strategis (18%), dan kemungkinan mutasi kerja (11%) juga jadi alasan kuat kenapa banyak Gen Z masih memilih kontrak dulu.

Baca Juga : Kolaborasi Rentfix dan BTN Properti, Hadirkan Sewa Hunian Terjangkau untuk Gen Z

Selain faktor yang disebut di atas, ada banyak alasan yang membuat Gen Z kesulitan untuk beli hunian. Mari kita bahas dulu realita yang dihadapi Gen Z:

  • Harga rumah naik terus, tapi gak seimbang dengan kenaikan gaji tahunan
  • Biaya hidup makin tinggi, dari makan sampai transportasi. (Belum lagi gaya hidup)
  • Naik gaji sih ada, tapi ketika dibandingkan sama inflasi? Yah… masih kalah jauh.
  • Kredit rumah makin susah, syaratnya banyak, bunganya tinggi.

Persoalan lain yang tidak kalah besar adalah tingginya angka pengangguran di kalangan Gen Z. Berdasarkan data BPS per Agustus 2024, terdapat 7,4 juta pengangguran Gen Z di Indonesia, dengan kelompok usia 20–24 tahun menyumbang proporsi terbesar, yaitu 48,14%. Ini berarti sebagian besar Gen Z menghadapi tantangan ganda. keterbatasan pendapatan dan kondisi ekonomi yang belum stabil.

So, tidak heran ketika banyak gen Z yang berpikir dua kali sebelum memilih untuk beli rumah sendiri.

Meski faktanya sepertinya itu, menurut survei 99 Group tahun 2023 ada 64,6% Gen Z masih punya rencana untuk membeli hunian atau rumah tinggal. Artinya, harapan itu masih ada.

Tapi, tentu saja hunian yang Gen Z pilih harus sepadan dengan apa yang sudah mereka keluarkan.  Karena tantangan itu, mereka jadi lebih selektif dan berpikir panjang. Beberapa komentar para gen Z ketika ditanya tentang hunian, jawabannya template dan seragam:

“Gw kalau beli rumah, harus worth it. Harus gaya, nyaman, estetik, strategis, dan kalau bisa, bisa jadi investasi juga.”

Di zaman sekarang yang serba cepat dan dinamis, Gen Z jadi makin selektif soal hunian. Rumah nggak lagi cuma jadi tempat buat tidur setelah capek kerja seharian, tapi juga tempat untuk recharge energi, lifestyle, sampai jaga kesehatan mental.

Berdasarkan data, alasan paling umum gen Z membeli properti adalah untuk investasi (76%), mengantisipasi harga yang terus naik (43%), dan pastinya ingin punya tempat tinggal pribadi (40%). Sisanya? Ada yang untuk keperluan bisnis, tempat privasi, atau karena sudah cukup dana untuk beli.

Sumber : cnbcindonesia

Salah satu kawasan yang makin dilirik anak muda buat hunian idaman kekinian adalah Pantai Indah Kapuk (PIK).

Kenapa Pantai Indah Kapuk (PIK) jadi dream home buat Gen Z? Berikut beberapa alasannya:

1. Lokasi Super Strategis

PIK (Pantai Indah Kapuk) ada di antara Jakarta Utara dan Barat, gampang diakses dari mana-mana. Bahkan menurut feng shui, kawasan ini disebut “Kaki Naga”, yang katanya bawa hoki. Untuk Gen Z dengan gaya hidup mobile, punya banyak kegiatan, suka eksplor, PIK punya akses transportasi yang menjawab semua kebutuhan.

2. Fasilitas Mewah dan Lengkap


Mulai dari mall, lapangan golf, sekolah internasional, sampai akses ke transportasi umum seperti LRT dan feeder bus, semua ada. Cocok untuk gen Z yang ingin hidup praktis tapi tetap stylish. Konsep one-stop living yang mendukung work-life balance.

3. Kawasan Elit & Prestisius


Dengar kata “PIK”, yang langsung kepikiran pasti kawasan elite-nya Jakarta. Iya, di sinilah tempat tinggal para pebisnis, pengusaha, sampai selebriti. Pilihan huniannya juga beragam, dari rumah tapak mewah sampai apartemen estetik

4. Desain Arsitektur yang Estetik dan Modern

Selera Gen Z jelas beda. Mereka suka desain rumah yang clean, minimalis, dan tentunya Instagramable. Di PIK, banyak pilihan hunian dengan arsitektur modern yang cocok untuk upload konten #HomeGoals.

5. Ada Ruang buat ‘Work From Home’

Tren kerja anak Gen Z sekarang adalah hybrid bahkan full remote. Kabar baiknya, banyak properti di PIK yang sudah menyediakan ruang kerja khusus di dalam rumah. Jadi, kerja pun tetap nyaman dan produktif, nggak melulu dari kasur atau meja makan.

6. Gaya Hidup Dinamis dan Nyaman

Di PIK, Anda bisa hidup aktif tapi tetap nyaman. Mulai dari jogging track, tempat nongkrong, pusat olahraga, sampai event komunitas, semuanya ada. Karena hidup itu bukan cuma kerja, tapi juga soal berkembang dan terkoneksi dengan orang lain.

7. Peluang Investasi yang Menjanjikan

PIK nggak cuma nyaman untuk jadi tempat tinggal, tapi juga menjanjikan dari sisi investasi. Apalagi dengan adanya PIK 2, kawasan ini terus berkembang dengan infrastruktur yang makin lengkap. Harga properti pun terus naik, demand tinggi, dan pilihan unitnya banyak.

Harga? Bervariasi. Mulai dari 500 jutaan sampai 25 M-an, tergantung tipe dan lokasi. Untuk tanah, kisaran harganya ada di 11–30 jutaan per meter. Bisa disesuaikan dengan budget dan rencana investasi jangka panjang.

Bagi para Gen Z, rumah bukan cuma soal bangunan, tapi representasi dari gaya hidup, identitas, dan masa depan. Makanya, meski tantangan banyak punya rumah tetap jadi goal. Dan PIK, dengan segala keunggulannya, jadi pilihan yang masuk akal dan menarik, bukan cuma karena “aesthetic”, tapi juga bisa jadi pilihan hunian yang bisa menjawab semua kebutuhan.

Cek di web BeliRumah.co untuk cari list rumah favorit di PIK yang paling sesuai dengan yang Anda inginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *