
Anak Muda Gak Berani Nikah karena Masalah Rumah? Ini penjelasannya! – Ramai di media sosial, pernyataan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, soal kepemilikan hunian disebut sebagai salah satu faktor utama yang membuat banyak anak muda di ibu kota menunda pernikahan.
Menurut beliau, banyak anak muda sekarang yang “nggak berani nikah” gara-gara masalah rumah. Bahkan beliau sempat bercanda sambil menyinggung film Home Sweet Loan yang ceritanya relate banget dengan keresahan generasi muda, mau nikah, tapi bingung soal tempat tinggal.
Pertanyaannya, benar gak sih? Apakah anak muda zaman now banyak yang mundur ketika ditanya soal nikah cuma gara-gara rumah?
Nah, sebelum membahas lebih jauh, mari kita jujur. Pertanyaan klasik “Kapan nikah?” itu sebenarnya simple, tapi jawabannya nggak sesederhana itu.
Banyak anak muda merasa pertanyaan ini lebih mirip pressure test daripada basa-basi. Kenapa? Karena untuk menikah, yang dibutuhkan bukan cuma cinta, tapi juga kesiapan finansial, mental, dan ya… salah satunya tempat tinggal.
Data Statistik Angka Pernikahan di Ibukota
Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, memang angka anak muda yang belum menikah cukup besar. Dari 7,78 juta penduduk Jakarta usia 19 tahun ke atas, ada 2,09 juta jiwa yang masih single. Rinciannya: 1,2 juta laki-laki dan 896 ribu perempuan.
Artinya, hampir 1 dari 3 orang dewasa muda di Jakarta masih menunda pernikahan. Dan, salah satu faktor utamanya adalah masalah ekonomi.
Pramono sendiri menekankan bahwa akses perumahan sebenarnya bisa lebih mudah kalau masyarakat memanfaatkan program subsidi kredit dari pemerintah pusat. Pemprov DKI pun sudah merencanakan pembangunan 19.800 unit hunian baru.
Harapannya, kalau hunian makin terjangkau, anak muda juga bisa lebih pede buat melangkah ke jenjang pernikahan.
Tapi, apakah soal rumah aja yang bikin anak muda menunda nikah? Jawabannya, Tidak. Fenomena ini lebih kompleks.
Baca Juga : Apa Arti Mimpi Jual Rumah? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Kenapa Anak Muda Menunda Nikah?
Bukan cuma di Indonesia, tren ini juga terjadi di Jepang, Korea Selatan, sampai Amerika Serikat. Banyak anak muda memilih untuk menunda menikah bukan hanya karena masalah finansial atau takut berkomitmen, tapi ada banyak faktor lain yang jadi pertimbangan.
Yuk kita bahas satu per satu.
1. Fokus pada Pendidikan dan Karier
Menurut survei, sekitar 64,8% Gen Z lebih memilih fokus membangun masa depan dulu ketimbang buru-buru menikah. Mereka ingin secure di jalur pendidikan, dapat pengalaman kerja yang oke, dan establish karier sebelum mikirin rumah tangga.
2. Biaya Hidup yang Tinggi
Real talk harga rumah makin naik, kebutuhan pokok nggak murah, dan ekonomi makin penuh tekanan. Wajar aja kalau banyak yang merasa, “nikah sekarang tuh berat banget.” Karena, menikah bukan cuma soal akad, tapi juga soal membangun kehidupan bersama yang butuh biaya tidak sedikit.
3. Ingin Stabil secara Finansial
Gen Z nggak cuma mikirin punya uang, tapi juga pengelolaannya. Mereka ingin paham soal budgeting, punya dana darurat, bahkan mulai mikirin investasi jangka panjang. Buat mereka, menikah tanpa perencanaan finansial ibarat jalan tanpa maps, rawan nyasar.
4. Pengalaman Buruk dari Keluarga
Nggak sedikit anak muda yang tumbuh di keluarga penuh konflik, perceraian, atau masalah perselingkuhan. Trauma masa kecil kayak gini bisa bikin mereka lebih berhati-hati. Daripada mengulang siklus yang sama, mereka memilih untuk wait and see sampai benar-benar siap.
5. Kedewasaan Mental
Menikah itu bukan cuma soal financial ready, tapi juga mental stability. Anak muda sekarang sadar bahwa komunikasi sehat, manajemen konflik, dan kedewasaan emosional itu krusial dalam hubungan jangka panjang.
6. Terpengaruh Media Sosial
Media sosial jelas punya peran besar. Dari satu sisi, ada pasangan influencer yang keliatan super happy dan goals banget. Tapi di sisi lain, berita tentang perceraian artis atau drama rumah tangga juga gampang viral. Hal-hal ini bikin anak muda jadi lebih kritis, bahkan skeptis, soal pernikahan.
Jadi, Apakah Anak Muda Takut Nikah?
Kalau ditanya apakah anak muda takut menikah, jawabannya tidak sepenuhnya benar. Yang terjadi lebih ke perubahan cara pandang.
Anak muda zaman now bukan anti pernikahan, mereka cuma lebih realistis. Mereka menunda bukan karena nggak percaya sama cinta, tapi karena ingin masuk ke pernikahan dengan kondisi yang lebih matang, baik finansial, mental, maupun emosional.
Bisa dibilang, anak muda sekarang lebih selektif. Mereka nggak lagi mikir nikah itu sekadar formalitas atau timeline wajib, tapi sebuah perjalanan hidup yang perlu dipersiapkan.
Pernyataan Gubernur Pramono soal anak muda nggak berani nikah gara-gara masalah rumah memang ada benarnya, tapi itu cuma salah satu bagian dari puzzle yang lebih besar.
Faktanya, ada banyak faktor yang bikin anak muda memilih untuk menunda karier, biaya hidup, stabilitas finansial, pengalaman keluarga, kedewasaan mental, sampai pengaruh media sosial.
Jadi, kalau ada yang nanya lagi “kapan nikah?”, mungkin jawaban terbaik adalah: “Nanti, kalau semua sudah siap. Karena menikah itu bukan sekadar soal status, tapi komitmen jangka panjang untuk hidup bersama seseorang.”

Senior Copywriter & Content Strategist
Dengan pengalaman 10+ tahun di dunia penulisan dan 7+ tahun mengelola media sosial berbagai brand, telah membantu lebih dari 100 klien lintas industri dan negara. Kariernya dimulai di media seperti Metro TV, NET TV, dan media teknologi BUMN, hingga kini aktif di pengembangan bisnis dan strategi konten sebagai Virtual Assistant.