Sumber : canva.com

Komisi Jual Rumah: Cara Hitung, Tips Negosiasi, dan Strateginya – Menjual rumah bukan hanya soal menentukan harga dan menunggu pembeli datang. Di balik proses tersebut, ada banyak hal yang perlu diperhitungkan, termasuk urusan komisi untuk agen properti. Bagi sebagian orang, membayar komisi mungkin terasa sebagai beban tambahan. Namun sebenarnya, komisi adalah bentuk apresiasi atas jasa agen yang membantu Anda mempercepat proses penjualan dan mengoptimalkan nilai properti Anda.

Lalu, bagaimana sebenarnya sistem komisi jual rumah itu bekerja? Berapa besarannya? Serta, adakah strategi agar biaya ini bisa lebih efisien? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Memahami Komisi Agen Properti

Komisi agen properti merupakan imbalan yang diberikan oleh penjual kepada agen setelah rumah berhasil terjual. Besarannya bervariasi, namun umumnya berkisar antara 2% hingga 5% dari harga jual rumah. Jumlah ini dapat berbeda tergantung pada lokasi properti, tingkat kesulitan penjualan, serta kesepakatan antara agen dan pemilik rumah.

Ketentuan mengenai komisi ini juga diatur dalam Butir 1 Pasal 12 Peraturan Menteri Perdagangan No. 51/M-DAG/PER/7/2017, yang menyebutkan:

“Dalam hal P4 melaksanakan jasa jual beli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, P4 berhak menerima komisi yang besarnya paling sedikit 2% (dua persen) dan paling banyak 5% (lima persen) dari nilai transaksi dan disesuaikan dengan lingkup jasa yang diberikan kepada Pengguna Jasa.”

Selain itu, peraturan yang sama juga mengatur komisi untuk jasa sewa-menyewa properti, yang berbunyi:

“Dalam hal P4 melaksanakan jasa sewa-menyewa Properti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, P4 berhak menerima komisi dari Pengguna Jasa paling sedikit 5% (lima persen) dan paling banyak 8% (delapan persen) dari nilai transaksi.”

Besaran komisi di atas umumnya berlaku bagi agen properti yang bekerja di bawah perusahaan. Sementara itu, untuk agen independen, besaran komisi biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara agen dan penjual. Sebagai contoh, jika rumah Anda terjual seharga Rp1 miliar dan disepakati komisi sebesar 3%, maka agen akan menerima Rp30 juta setelah transaksi selesai. Komisi ini biasanya dibayarkan setelah seluruh proses jual beli rampung dan dokumen resmi telah ditandatangani.

Cara Menghitung Komisi

Perhitungan komisi jual rumah sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu mengalikan harga jual akhir dengan persentase komisi yang disepakati. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah siapa yang menanggung komisi tersebut.

Dalam kebanyakan kasus, penjual yang membayar komisi agen. Tetapi dalam beberapa transaksi tertentu, misalnya jika pembeli juga menggunakan agen, maka kedua pihak bisa berbagi biaya komisi sesuai kesepakatan.

Contohnya, jika rumah dijual Rp1,5 miliar dengan komisi 3%, maka total komisi adalah Rp45 juta. Jika penjual dan pembeli sepakat membagi dua, masing-masing akan menanggung Rp22,5 juta.

Baca Juga : Biaya Jual Rumah: Dari Pajak, Notaris hingga Komisi Agen

Tips Negosiasi Komisi agar Lebih Efisien

Banyak pemilik rumah enggan menggunakan agen karena khawatir biaya komisinya terlalu tinggi. Padahal, ada beberapa cara agar Anda bisa menegosiasikan komisi secara adil tanpa mengorbankan profesionalitas.

Pertama, pahami dulu nilai tambah yang ditawarkan agen. Seorang agen berpengalaman biasanya memiliki jejaring pembeli potensial yang luas, kemampuan marketing yang baik, serta keahlian negosiasi yang dapat menaikkan nilai jual rumah Anda. Jika agen menunjukkan bukti nyata seperti track record penjualan yang baik atau strategi promosi digital yang efektif, komisi yang sedikit lebih tinggi bisa saja sepadan.

Kedua, lakukan perbandingan antar agen. Jangan ragu untuk berbicara dengan beberapa agen berbeda sebelum memutuskan bekerja sama. Anda bisa membandingkan tidak hanya besaran komisi, tapi juga strategi pemasaran, jangkauan pasar, dan cara mereka berkomunikasi dengan calon pembeli.

Ketiga, Anda bisa juga mengajukan sistem bertahap atau berbasis performa. Misalnya, Anda bisa menawarkan komisi dasar 2%, namun jika agen berhasil menjual di atas harga tertentu, komisi bisa naik menjadi 3%. Cara ini dapat memotivasi agen untuk bekerja lebih maksimal dalam mendapatkan harga terbaik untuk Anda.

Strategi Mengoptimalkan Penjualan dengan Agen

Bekerja dengan agen bukan hanya soal menyerahkan kunci rumah dan menunggu hasil. Anda juga perlu aktif berkomunikasi dan memahami strategi penjualan yang mereka jalankan. Sebelum menandatangani perjanjian kerja sama, pastikan Anda memahami isi kontrak secara menyeluruh, terutama bagian durasi kerja sama, eksklusivitas, dan ketentuan pembayaran komisi. Jika agen meminta sistem eksklusif (artinya hanya mereka yang boleh memasarkan rumah Anda), pastikan mereka punya rencana pemasaran yang jelas dan terukur, seperti penggunaan iklan digital, open house, hingga listing di platform properti besar seperti Belirumah.co.

Selain itu, penting juga untuk menyiapkan rumah agar tampil maksimal. Agen biasanya memiliki saran profesional tentang home staging, mulai dari tata letak ruangan, pencahayaan, hingga perbaikan kecil yang bisa meningkatkan daya tarik rumah di mata calon pembeli. Rumah yang terawat dan fotogenik bisa mempercepat penjualan sekaligus membantu agen mempromosikannya dengan lebih mudah.

Menentukan Agen yang Tepat

Memilih agen yang tepat adalah kunci keberhasilan transaksi jual rumah. Carilah agen yang tidak hanya menawarkan komisi rendah, tetapi juga memiliki reputasi baik dan komunikasi yang transparan. Anda bisa mencari referensi melalui teman, keluarga, atau melihat ulasan daring dari pengguna sebelumnya.

Agen yang baik akan membantu Anda sejak awal, mulai dari menentukan harga pasar yang realistis, menyiapkan dokumen legal, hingga mendampingi proses negosiasi dan serah terima. Mereka juga tidak akan memaksa, tetapi memberi pertimbangan rasional berdasarkan data pasar dan pengalaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *