7 Kesalahan Umum Saat Menjual Rumah di BSD yang Bikin Properti Lama Laku
Sumber : canva.com

7 Kesalahan Umum Saat Menjual Rumah di BSD yang Bikin Properti Lama LakuBSD City sudah lama jadi dream location bagi banyak orang. Kawasan hijau, fasilitas lengkap, dan akses super mudah ke Jakarta membuat BSD punya banyak alasan untuk diminati pembeli dari berbagai kalangan.

Tapi meskipun demand-nya tinggi, banyak juga penjual yang ngeluh, “Kok rumah saya belum laku-laku, ya?”

Padahal bisa jadi bukan rumahnya yang kurang bagus, tapi strategi jualnya yang belum tepat.

Jika Anda sedang berencana jual rumah di BSD, atau mungkin seorang agen properti yang punya listing menumpuk tapi belum ada yang terjual, baca artikel ini sampai habis. 

Karena bisa jadi, salah satu dari kesalahan ini yang bikin properti Anda belum closing deal sampai saat ini. 

Berikut ini 7 kesalahan umum saat menjual rumah di BSD yang sering bikin properti lama lakunya

1. Pasang Harga Terlalu Tinggi dan Tidak Sesuai Pasar BSD

Kesalahan paling umum pertama, overpricing.

Banyak penjual berpikir, “Rumah di BSD kan mahal, jadi harga tinggi pasti oke.” Sayangnya, pembeli sekarang tech-savvy banget. Mereka bisa bandingkan harga rumah sejenis di cluster sekitar lewat pencarian online.

Kalau harga rumah Anda jauh di atas pasaran, calon pembeli bakal langsung skip.

Solusi: lakukan riset harga pasar BSD. Misalnya, rumah secondary di cluster De Latinos atau The Icon mungkin rata-rata Rp2 – 3 miliar, sedangkan yang di The Green bisa di atas itu. 

Pastikan harga Anda realistis, tapi tetap kompetitif.

2. Tidak Melakukan Perbaikan pada Rumah Lama

Khusus untuk rumah second, kondisi properti jadi hal yang sangat penting. Pembeli di kawasan ini punya ekspektasi tinggi, mereka mau rumah rapi, bersih, dan siap huni.

Kalau dinding kusam, taman berantakan, atau plafon bocor, akan langsung menurunkan minat pembeli.

Di BSD, banyak rumah second lain dengan harga mirip mungkin sudah direnovasi atau tampil seperti baru. Jadi jangan ragu invest sedikit waktu dan biaya buat minor renovation, hasilnya bisa signifikan di mata pembeli.

3. Informasi Listing Kurang Lengkap

Kesalahan klasik saat memasang deskripsi iklan yang terlalu umum, seperti

“Rumah bagus di BSD, lokasi strategis, harga nego.”

Padahal pembeli butuh detail yang konkret. Deskripsi yang lengkap dan informatif bakal meningkatkan kepercayaan dan minat calon pembeli.

Buat deskripsi lebih detail dan menarik, seperti:

“Rumah 2 lantai di The Icon BSD, luas tanah 150 m², dekat AEON Mall dan tol Serpong. Hadap selatan, siap huni.”

Semakin lengkap informasi Anda, semakin besar peluang closing deal.

Baca Juga : Perbandingan Rumah Baru vs Rumah Second di BSD: Mana yang Lebih Diminati Pembeli

4. Foto dan Video Kurang Menarik

Coba cek listing Anda, lalu bandingkan dengan iklan rumah lain di BSD. Kalau foto Anda gelap, miring, atau cuma ambil dari satu sudut, sorry to say, listing Anda bakal kalah saing.

Di BSD, persaingan listing rumah sangat ketat. Pembeli bisa melihat puluhan rumah dengan spesifikasi dan harga mirip, dan yang paling menarik secara visual yang akan diklik duluan.

Jangan asal upload foto. Pastikan pencahayaan cukup, ruangan tertata rapi, dan ambil dari beberapa angle berbeda. Kalau mau lebih profesional, gunakan jasa foto properti atau tambahkan video tur singkat agar rumah terlihat lebih premium.

Ingat, di BSD pembeli bukan cuma cari rumah, tapi juga cari vibe dan lifestyle.

5. Tidak Menggunakan Agen Properti (Untuk Penjual Perorangan)

Menjual rumah sendiri memang bisa hemat biaya komisi, tapi prosesnya bisa jauh lebih lama.

Agen properti biasanya punya database pembeli aktif dan tahu tren cluster mana yang banyak diminati.

Selain itu agen juga tahu cara menilai pasar, seperti harga rumah di BSD, secara akurat. Jadi kalau Anda sudah pasang iklan berbulan-bulan tapi belum ada hasil, mungkin sudah saatnya pertimbangkan bantuan profesional.

6. Tidak Memanfaatkan Platform Jual Beli Rumah Terpercaya

Kesalahan besar lainnya cuma pasang iklan di media sosial atau grup WhatsApp.
Padahal, pembeli potensial rumah BSD bisa datang dari mana aja, luar kota bahkan luar negeri.

Solusi: gunakan platform terpercaya seperti Belirumah.co.
Dengan Belirumah, Anda bisa:

  • Pasang listing yang detail dan mudah ditemukan lewat pencarian.
  • Dapatkan traffic dari ribuan calon pembeli aktif tiap hari.
  • Tampil lebih trusted karena platformnya kredibel dan bisa fokus pada kawasan strategis seperti BSD, Serpong, dan Tangerang.

Dengan platform yang tepat, iklan rumah Anda bisa menjangkau calon pembeli yang benar-benar relevan.

7. Kurang Responsif ke Calon Pembeli

Anda harus tahu, banyak penjual kehilangan calon pembeli hanya karena telat balas pesan.

Pembeli BSD biasanya punya jadwal padat dan pengambilan keputusan cepat. Kalau Anda lambat merespons, mereka bisa langsung pindah ke listing lain.

Tips: aktif pantau pesan, siapkan foto tambahan, dan fleksibel soal jadwal survei. Respons cepat menunjukkan kesan profesional.

Saatnya Perbaiki Strategi dan Jual Rumah di BSD Lebih Cepat!

Menjual rumah di BSD bukan sekadar pasang iklan dan nunggu pembeli datang. Kawasan ini penuh kompetisi, dan pembeli di sini punya taste serta ekspektasi tinggi.

Selama Anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan di atas mulai dari harga, tampilan, hingga strategi promosi, peluang Anda untuk closing deal akan jauh lebih tinggi.

Daripada bingung sendiri, biarkan tim Belirumah.co bantu Anda tampil lebih maksimal. Diskusikan dengan tim kami mulai dari optimasi foto, deskripsi listing, hingga promosi ke pembeli potensial, semua bisa di-handle dengan profesional.

Yuk, hubungi tim Belirumah.co sekarang dan ubah listing rumah BSD Anda jadi properti yang cepat laku dan menarik di pasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *