
Flyover dan Tol Baru, Bekasi Jadi Primadona Investasi Properti
“Harus naik roket kalau mau berkunjung ke planet Bekasi”
“Mau Ke Babelan, udah punya paspor belum?”
Siapa yang masih ingat dengan guyonan ini? Beberapa tahun lalu, Bekasi kerap dijadikan bahan candaan soal jarak yang ‘katanya’ jauh dari Jakarta. Wajar sih, namanya juga kota penyangga ibukota, banyak pekerja bolak-balik Jakarta-Bekasi tiap hari. Tapi tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan perjalanannya.
Bukan tanpa alasan Bekasi sering dijuluki “planet” oleh warganet. Julukan ini muncul sebagai sindiran terhadap berbagai persoalan, mulai dari kemacetan parah di jalur utama seperti Jalan Sultan Agung hingga Kalimalang, jalan berlubang, minimnya ruang terbuka hijau, hingga cuaca panas yang bisa mencapai 37 derajat celcius saat siang hari.
Kombinasi antara panas menyengat, polusi kendaraan, dan kurangnya pepohonan di sisi kanan kiri jalan membuat para pengguna jalan, terutama pengendara motor harus berjuang ekstra di tengah kemacetan. Tidak heran kalau banyak yang merasa perjalanan ke Bekasi seperti “misi luar angkasa”, meski secara geografis sebenarnya nggak jauh dari Jakarta.
Tapi itu dulu. Sekarang, Bekasi mulai menunjukkan pesonanya dan berhasil mencuri perhatian banyak pihak, bukan cuma dari sektor industri, tapi juga dari pelaku usaha properti.
Perubahan ini tidak datang tiba-tiba. Baru-baru ini, Pemerintah Kota Bekasi mengumumkan rencana pembangunan besar-besaran berupa flyover dan underpass di sekitar Stasiun Bekasi. Proyek ini dirancang untuk mengurai kemacetan yang selama ini jadi “penyakit tahunan” warga Bekasi.
Tidak cuma itu, ada juga rencana tol baru yang bakal memperkuat konektivitas Bekasi ke berbagai wilayah strategis di Jawa Barat dan sekitarnya.
Pembangunan jalan tol di Bekasi merupakan langkah penting untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di wilayah tersebut dan meningkatkan konektivitas dengan Jakarta. Dengan adanya tol ini, diharapkan mobilitas masyarakat menjadi lebih lancar dan waktu tempuh antara kedua kota dapat dipersingkat.

Dukungan infrastruktur seperti flyover dan tol bukan cuma bikin perjalanan lebih lancar, tapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. Langkah ini jelas jadi sinyal kuat bahwa Bekasi sedang naik kelas. Infrastruktur yang makin lengkap jadi daya tarik utama bagi para investor properti.
Salah satu bukti kalau Bekasi makin dilirik buat hunian dan bisnis bisa dilihat dari Kota Deltamas di Cikarang. Kawasan yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land bareng Sojitz Corporation ini berhasil meraih pra penjualan Rp 1,1 triliun di semester pertama 2024—itu artinya sudah tembus 60,7% dari target tahunannya. Angka ini menunjukkan kalau minat terhadap kawasan hunian dan bisnis di Bekasi terus meningkat.
Bagi para pengusaha properti, ini jelas kabar gembira. Infrastruktur yang membaik adalah salah satu indikator utama naiknya nilai tanah dan properti. Dengan hadirnya tol baru dan flyover, aksesibilitas warga dipastikan akan semakin lancar.
“Kalau akses makin mudah, orang-orang makin tertarik beli rumah atau apartemen di sini. Ini jadi momentum emas buat para developer buat ngembangin proyek-proyek baru,” ujar salah satu agen properti.
Bekasi kini bukan cuma sekadar kota penyangga, tapi sedang naik pangkat jadi pusat pertumbuhan baru di Jabodetabek. Jadi, kalau dulu Bekasi identik dengan kemacetan dan hawa panas, sekarang justru jadi primadona baru buat investasi properti.
Baca Juga : Tren dan Peluang Menarik dalam Dunia Jual Beli Properti
Kalau Anda mulai berminat untuk jadi warga Bekasi, dan mau cari rumah di kota ini coba kunjungi situs BeliRumah.co, ada banyak opsi rumah baru maupun second mulai dari harga 500 juta hingga harga 600 miliaran, semua tersedia.